Perbedaan Kamera Sensor Fullframe dan APS-C
Perbedaan Kamera Sensor Fullframe dan APS-C
Dunia fotografi merupakan hal yang tak terlepas dari kamera,
saat ini telah banyak sekali merk – merk kamera, mulai dari vendor lama maupun
vendor-vendor baru yang saat ini mulai memproduksi kamera yang tak kalah baiknya.
Nah taukah anda jika selain perbedaan secara fisik kamera juga memiliki 2 jenis
tipe sensor yang berbeda. Yang pertama yaitu kamera bersensor Fullframe dan
yang kedua kamera bersensor APS-C, berikut pembahsannya.
Kamera Full Frame
Kamera Full Frame adalah kamera
yang memiliki sensor sama dengan ukuran film yaitu 24 x 36 mm. Sedangkan kamera
Crop atau APS-C biasanya memiliki ukuran sensor lebih kecil dengan pemotongan
1.5 kali dari sensor Full Frame. Akibatnya lensa dengan focal lenght 100mm akan
terbaca 150mm jika dipasang di kamera dengan sensor APS-C. Sedangkan akan tetap
100mm jika dipasang di kamera Full Frame.
Produsen kamera Full Frame pertama kali didunia adalah Contax dengan seri Contax N Digital. Namun karena
sepinya peminat akhirnya Contax menghentikan produksi kamera tersebut. Pada
tahun 2002 atau setahun setelah Contax memproduksi kamera Full Frame akhirnya Canon pun mulai memproduksi
kamera Full Frame pertama mereka yaitu EOS 1Ds.
Berbeda dengan Contax, Canon mendapatkan respon positif dari pasar sehingga para produsen lainnya pun mulai mengikutinya. Seperti Nikon dan Sony pun akhirnya juga mulai memproduksi kamera Full Frame pertama mereka
Berbeda dengan Contax, Canon mendapatkan respon positif dari pasar sehingga para produsen lainnya pun mulai mengikutinya. Seperti Nikon dan Sony pun akhirnya juga mulai memproduksi kamera Full Frame pertama mereka
Kamera APS-C
Kamera APS-C adalah singkatan dari Advance Photo System-Classic, merupakan istilah untuk
ukuran sensor sekitar 25.1 x 16.7 mm, atau kurang lebih 1/2 dari luas ukuran
klise film 35mm. dengan luas sensor yang cukup memadai dan harga yang masih
relatip terjangkau, menjadikan format APS-S (atau desebut juga DX oleh Nikon)
sebagai jenis Kamera D-SLR
paling Populer saat ini
Memilih
sistem kamera kalau ditinjau dari ukuran sensornya bisa dibagi dalam dua
kelompok, yaitu kelompok kamera dengan sensor APS-C dan full frame. Dulunya
sistem full frame adalah sistem yang dipakai oleh fotografer pro, lalu untuk
kebutuhan hobi dan profesi (semi pro) tersedia pilihan sistem APS-C. Awalnya
baik sistem full frame maupun sistem APS-C keduanya dikemas dalam format kamera
DSLR, dan tersedia baik untuk merk Canon dan Nikon. Saat kamera mirrorless
sudah semakin populer seperti sekarang, tercatat hanya Sony yang menyediakan
dua sistem pada lini Alpha mereka, yaitu A7 series untuk full frame dan A6000
ke bawah untuk APS-C (walau Sony juga masih menyediakan 2 sistem untuk format
SLT A-mount juga). Sedangkan Fuji, Canon dan Samsung tampak sudah nyaman
dengan format mirrorless APS-C, dan di kelompok lain juga ada merk yang tetap
konsisten di format lebih kecil seperti Micro 4/3 atau sistem 1 inci.
Pertanyaan
yang kerap dirasakan oleh mereka yang akan mulai terjun di bidang fotografi,
atau mereka yang akan ganti sistem adalah, sistem APS-C atau sistem full frame
yang akan dipilih? Pilihan ini bukan sekedar berapa harga kameranya, atau
sistem mana yang hasil fotonya lebih bagus. Pilihan tentu perlu mempertimbangkan
banyak hal, misal dukungan (dan harga) lensa, juga kita
perlu bisa memprediksi arah jangka panjang dari produsen kamera yang
kita minati.
Baca Juga : (Lebih Baik Kamera DSLR atau Mirrorless)
Baca Juga : (Lebih Baik Kamera DSLR atau Mirrorless)
Sistem Full Frame
Keuntungan :
- hasil foto lebih baik dibanding APS-C (dynamic range, detail, noise dan hal-hal teknis lainnya)
- tidak mengalami crop lensa (cocok untuk lensa lebar, misal lensa wide 18 mm ya tetap 18mm)
- lebih bokeh (blur)
Kekurangan :
- harga sensor lebih mahal, kamera full frame bisa didapat mulai 14 jutaan
- perlu lensa yang lebih besar diameternya > umumnya lebih mahal
Sistem
APS-C
Keuntungan
:
- harga sensor lebih murah, kamera APS-C bisa didapat mulai 4 jutaan
- bisa pakai lensa yang untuk APS-C, atau bisa juga pakai lensa full frame
- hasil foto masih relatif baik, bahkan untuk kebutuhan profesional sekalipun bisa
- crop lensa membantu untuk jangkauan telefoto (misal lensa 200mm seakan-akan jadi 300mm kalau di crop 1,5x)
Kerugian
:
- kualitas hasil foto dibawah sensor full frame (khususnya di ISO tinggi)
- untuk kesan luas perlu lensa lebih wide (misal 10mm)
Kesimpulan
Jika melihat dari penjelasan tersebut maka
jelas kamera bersensor fullframe lebih baik dibandingkan dengan kamera APS-C.
selain dimensi gambar yang dihasilkan lebih tajam dan jernih kamera fullframe
meiliki focallenght lebih lebar, karena kamera fullframe memiliki ukuran sendor
yang lebih besar jika dibandingkan dengan sendor kamera APS-C. Tapi bila
dilihat dari serge harga, kamera fullframe mematok harga yang jauh lebih tinggi
jika dibandingkan dengan kamera APS-C. kamera APS-C juga bias memakai lensa
fullframe sedangkan kamera fullframe hasilnya tidak akan maksimal jika menggunakan
lensa APS-C. disni terlihat bahwa kamera APS-C lebih fleksibel secara harga dan
penggunaan.
Tips dari saya jika anda ingin menggunakan
kamera sebagai alat untuk berfoto untuk hiburan semata maka sebaiknya tidak
perlu memiliki kamera fullframe dengan budget yang tidak sedikit. Tapi jika
anda berkeseharian sebagai seorang fotografer professional, kamera fullframe
sangat wajib untuk anda miliki. Sekarang sudah banyak sekali jenis kamera
terbaru dengan kelebihan dan teknologi terbaru maka jangan hanya terpatok hanya
pada satu merk saja.
Jadi silakan menilai apakah anda harus
menggunakan kamera APS-C atau kamera bersensor Fullframe?
0 Response to "Perbedaan Kamera Sensor Fullframe dan APS-C"
Post a Comment